Selasa, 13 April 2010

Kiat agar Didoakan Malaikat

Diceritakan bahwa sebelum mencapai sidratul muntaha, Rasululloh saw mendengar doa para malaikat penjaga arsy yang tak henti-henti mendoakan kaum mu’minin. Peristiwa ini dilukiskan dalam QS . 40 : 7 sebagai berikut :

(Malaikat-malaikat) yang memikul ‘Arsy dan malaikat yang berada di sekelilingnya bertasbih memuji Tuhannya dan mereka beriman kepada-Nya serta memintakan ampun bagi orang-orang yang beriman (seraya mengucapkan): “Ya Tuhan kami, rahmat dan ilmu Anda meliputi segala sesuatu, Maka berilah ampunan kepada orang-orang yang bertaubat dan mengikuti jalan Anda dan peliharalah mereka dari siksaan neraka yang menyala-nyala, Ya Tuhan kami, dan masukkanlah mereka ke dalam syurga ‘Adn yang Telah Anda janjikan kepada mereka dan orang-orang yang sholeh di antara bapak-bapak mereka, dan isteri-isteri mereka, dan keturunan mereka semua. Sesungguhnya Andalah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.

Berdasarkan ayat diatas, di dunia ini terdapat -minimal- dua kelompok manusia yang selalu didoakan malaikat penjaga arsy agar oleh Allah swt dimasukkan kedalam sorga bersama seluruh keluarganya, orang tuanya, anak istrinya beserta semua keturunannya, mereka adalah :

Pertama : Orang-orang yang kembali bertaubat dan mengikuti Jalan Allah.

Seperti diketahui bahwa pada dasarnya setiap manusia dilahirkan dalam keadaan suci (fitrah) Nabi saw bersabda”Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah, maka kedua orang tuanyalah yang menjadikan anak tersebut yahudi nasrani atau majusi” (Hr. Bukhari Muslim)., Akan tetapi karena manusia juga merupakan mahluk yang lemah, maka dalam perjalanan hidupnya acapkali tidak kuat menahan ajakan nafsu dan syetan yang terus menggodanya, lalu yang bersangkutan terjerembab pada jurang dosa dan mulai bergeser dari posisinya semula yang suci.

Namun ketika ia bertaubat, kembalilah ia pada posisinya semula, maka berbahagialah orang-orang yang ditengah perjalannya segera menyadari kekeliruannya dan secepatnya kembali kepada Tuhannya, Ia tutup lembaran masa lalunya yang kelabu dengan taubatan nasuha, sekaligus merintis orientasi hidup baru yang benar-benar jujur sesuai ajaran Allah.

Alqur’an menyerukan “Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubat yang semurni-murninya (taubatan nasuhaa). Mudah-mudahan Tuhanmu menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam sorga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai”.

Pada ayat lain disebutkan ” Barang siapa yang selalu berbuat kejelekan akan dilipat gandakan adzab untuknya di hari kiamat dan dia kekal dalam adzab itu dalam keadaan yang hina, Kecuali orang-orang yang bertaubat dan mengerjakan amal sholeh, maka kejahatan mereka ditutup oleh Allah dengan kebajikan. Dan Allah maha pengampun lagi maha penyayang. Golongan seperti merekalah yang senantiasa di doakan para malaikat agar dimasukkan ke sorga bersama anggota keluarganya.

Manusia yang bertaubat dari kesalahannya menurut alqur’an bukan saja di doakan para malaikat, melainkan juga dianggap telah mendapatkan kemenangan, sebagaima firmanNya ” Itulah kemenangan yang besar, mereka itu adalah orang orang yang bertaubat, yang beribadah, yang memuji Allah, yang berpuasa, yang rukuk dan sujud yang beramar makruf dan bernahi mungkar serta yang memelihara hukum hukum Allah”. Dalam Qs. 39 : 53 Allah swt menegaskan ” Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”.

Perhatikan, bila kepada para pendosa yang melampaui batas, yang keterlaluan menganiaya dirinya, Allah swt masih memanggilnya dengan panggilan mesra “Yaa Ibadi” (wahai hamba hambaKu), apalagi kepada orang orang yang bukan pendosa, sungguh menakjubkan, Allah memang maha sabar (al shabur), walau dirinya ditentang, dimaksiati, dikhianati, Dia tetap bersikap mesra kepada mereka. Allah memang memiliki sifat marah, tetapi sabarnya jauh melampaui marahnya, Allah bisa saja murka, tetapi maafnya jauh lebih luas dari murkanya.

Kedua, adalah orang orang yang mengisi lembaran hidupnya dengan iman dan Amal Sholeh.

Dalam Qs. 8 : 2 – 3 dikemukanan” Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayatNya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan Hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal.(yaitu) orang-orang yang mendirikan shalat dan yang menafkahkan sebagian dari rezki yang kami berikan kepada mereka. Itulah orang-orang yang beriman dengan sebenar-benarnya. mereka akan memperoleh beberapa derajat ketinggian di sisi Tuhannya dan ampunan serta rezki (nikmat) yang mulia”.

Menurut Imam Qusyairy, Iman adalah kata yang terangkai dari huruf Alif, Ya’, Mim dan Nun. Huruf Alif bermakna ijtihad, huruf Ya’ bermakna Yaqin, Mim berarti Maghfirah dan huruf Nun berarti Nur. Artinya seseorang bisa disebut beriman manakala yang bersangkutan memiliki ghiroh mujahadah yang tinggi dan tak kenal henti untuk memperjuangkan kebenaran, kemanusiaan dan keadilan (Ijtihad), memiliki keyakinan yang kokoh bahwa apa yang dikerjakan akan ada nilainya (Yaqin), memiliki sifat pemaaf (Maghfirah), dan seluruh tindakannya dimaksudkan sebagai pencerahan masyarakat yang mengeluarkannya dari kegelapan menuju cahaya, (Nur) .

Dengan keimanan, seseorang akan senantiasa takut kepada Allah dan teguh dalam memegang perinsip agama. Rasululloh Saw bersabda : Semua mata akan menangis pada hari kiamat, kecuali tiga hal : Pertama, mata yang selalu menangis karena takut kepada Allah Swt. Kedua, mata yang dipalingkan dari sesuatu yang diharamkan Allah, Dan ketiga, adalah mata yang tidak tidur untuk urusan agama Allah dan urusan kemanusiaan.

Dalam Alqur’an kata iman selalu digandeng dengan dengan kata amal sholeh, artinya karena iman didefinisikan sebagai “Tasdiqun bi al Qolbi, wa iqrarun bil lisan wa amalun bi al Arqan (Meyakini dengan hati, mengiqrarkan dengan lisan dan mengamalkan dengan perbuatan), maka ia butuh perwujudan dan realisasi kongkrit berupa amal sholeh, sehingga sejatinya Iman dan amal adalah dua hal yang tidak bisa dipisah satu sama lain.

Ketika Rasulullah ditanya sahabat tentang amal apa yang paling utama, Rasul Saw menjawab : seutama-utama amal kebajikan adalah memasukkan rasa bahagia pada hati orang yang beriman, yaitu melepaskannya dari rasa kelaparan dan membebaskannya dari rasa ketakutan.

Walhasil, karena keberimanan seseorang diukur oleh sejauhmana kemanfaatannya bagi orang lain, maka jika kita ingin didoakan para malaikat arsy, berbuatlah sesuatu yang bermanfaat bagi orang lain, segeralah kembali pada Allah dengan bertaubat, setelah sekian lama melakukan pelanggaran dengan menipu diri sendiri dan menipu orang lain

0 komentar:

Posting Komentar